Selasa, 28 Oktober 2014

Tak Pernah Terlalu Tua


Kali ini gw mau cerita pengalaman gw di Gramedia tadi. Ya masih dalam bentuk prosa, masih gak niat nulis puisi gw. Entah kenapa. Entah salah awan nan mendung ato mentari yang terlihat murung. Entahlah.

Jadi, begini ceritanya...
Seperti biasa, kalo gw lagi bosan gw berkelana ke toko buku Gramedia yg koleksinya lumayan lah kalo lagi ada anggaran berlebih, buat mengatasi kegalauan. Banyak novel bagus tadi gw liat. Tapi buku yg gw tunggu tunggu blom datang ternyata. Dan jadinya gw berkelana keliling rak demi rak novel mencari cari mana tw ada buku yang menarik. 

Tapi, ada suatu hal yang lebih menarik dari buku buku menggoda yang berjejer sambil menatap manja. Ketika gw sedang liat salah satu novel sekuel dari Eragon, (lupa judul sekuelnya, yg covernya naga merah), dari belakang gw dengar bisikan pasangan suami istri yang sudah berumur. Begini celoteh mereka:


 "da, novel iko se lah nak, rancak caritonyo bantuaknyo da" "eh kok iko, iko carito anak mudo mah, galak anak anak bekoh wak mambaco iko"

Begitu lah sepenggal kutipan percakapan mereka dalam bahasa minang yang bisa gw tangkap. Kemudian mereka membeli buku tersebut (gw gak meratiin bukunya apaan) dan kemudian berjalan keliling ruangan rak demi rak sambil kadang kadang tersenyum berdua seraya memilih beberapa buku lagi. Biasa aja kalo ya, kalo sepasang suami istri memilih buku berdua. 

Hal yang saya salut dari mereka terjadi setelah gw melangkah keluar Gramedia dengan tangan hampa karena buku bagusnya gak nyampe di kantong alias kemahalan. kalo maksa beli besok gw g makan. haha....

Jadi pas saat gw keluar, ternyata mereka sudah duluan diluar dan berjalan berdua sambil berpegangan tangan. Sangat romantis keliatannya. Dengan usia yang menurut gw dah diatas 50an, masih menebar kesan romantis seperti itu, masih pergi ke toko buku berdua, masih memilih novel berdua dan bacaannya adalah novel yang feeling gw bilang biasanya dibaca oleh anak muda. 

Trus gw hanya bisa tersenyum melihat mereka berdua berlalu dengan sebuah angkot arah Pasar Raya setelah mereka menyebrangi jalan. Dan gw memilih melangkah beberapa puluh meter untuk mendapatkan angkot yg langsung menuju kost gw.

Intinya adalah, mereka (berdasarkan pengamatan gw) bahagia. Gw jadi teringat salah satu quote yg menyatakan :

"Jangan Bersumpah mencintai seseorang sehidup semati, Jangan bersumpah mencintai seseorang ntuk selamanya, tapi berjanjilah akan mencintai dia selama kau hidup dan selama dia hidup" (kurang lebih gini quotenya, lupa baca dimana)

Dan menurut gw mereka itu lah contoh nyata yang mencintai dan menyayangi selama hidupnya, Buktinya diusia yg bisa dibilang sudah mendekati masa tua, masih bisa seperti itu. Walaupun gak seromantis anak muda sekarang, yg romantisnya lebay (ada yg bilang kalo mereka naik kendaraan "lari 40 paguiknyo bantuak lari 100" haha)

Untuk yg sekarang terbar pesona sok romantis di usia muda, apa kalian sanggup bertahan seperti mereka di usia senja? sedangkan yg gw lat aja yg dah usia senja sangat langka yg seperti mereka.

#theend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, berkomentarlah dengan bijak