Selasa, 28 Oktober 2014

Simple Opinion : Relationship


Kemaren gw pergi ke pesta pernikahan seorang teman satu angkatan. Orang ke tiga di angkatan gw yang menemukan tempat berlauh menaruh cinta bertahtakan mimpi tentang hari esok, berlandaskan iman dan keyakinan. Dan yaps, semuanya adalah perempuan, belum ada seorang Adam dari angkatan yang berani melepas masa muda mengikat janji dengan dia yang dicinta, bahkan masih banyak yang belum punya dan tersebut lah gw salah satunya (Ups)

Sekarang, gw bukan mau bahas tentang yang bersangkutan, tapi tentang hal yang masih gak jauh jauh dari sana lah. 

Gini, beberapa hari sejak undangan beredar, gw mulai mikir. Ternyata gw, teman teman gw udah bukan bocah lagi. Kami sudah dewasa (umumnya walaupun masih ada yang berkelakuan bocah #ups, just kidding) haha... 

Sekarang udah gak waktunya lagi buat bertingkah seperti bocah SMP SMA yang pacaran tapi gak mikir buat kedepannya. Yang pacaran hanya karena aku tertusuk padamu saat mata beradu pandang selaksa impuls listrik menabrak hati menggerayang menjamah otak sehingga aku padamu. Maukah kau jadi pacarku?  Menurut gw, udah gak jamannya lagi hanya sebatas mikirin itu. 

Kenyataannya adalah, masih banyak orang orang di sekitar gw yang fokusnya terkesan "just for fun" masih kayak bocah. Contohnya saja ada temen temen yang melihat cewek itu seperti barang yang bisa di pilih. "Boy! Si A cantik yak, lo punya pin BB, No HP, dll gak? gw harus bisa dapetin dia nih!" Lo kira dia itu hewan buruan apa? harus bisa lo dapetin kyk gitu? Trus kalo dia gak suka ama lo harus lo paksain gitu? Please deh! THIS IS REAL WORLD DUDE!!! NOT THAT FUCKING DRAMA ON YOUR TV!



Ada juga yang manas manasin gw, mengetahui gw suka ama seseorang trus mancing mancing manas manasin, "Udah tembak aja, ntar diembat orang, sayang kan cewek cantik kyk gitu lo biarin lepas". (lo kira ayam lepas, itu anak orang bukan ayam masbro!) Memang sih kalo gw gak usaha gw gak bakalan bisa dapetin orang yang gw cinta, tapi kita cowok mikir itu juga harus realistis, make logika, make otak! Jangan make perasaan jangan make nafsu! Ya kan? 

Nah, logikanya adalah, oke lo suka sama seseorang. Trus lo harus jadiin dia pacar gitu? Jalan berdua bergandengan berpegangan tangan erat kala tubuh tersiram hujan yang lebat dibawah naungan payung jingga kita melangkah berdendang riang. Gak kan? Kecuali lo masih bocah... Haha...

Apa salahnya coba, lo suka sama seseorang trus lo damai dengan perasaan lo, dan jika memang lo nunjukin lo sayang ama dia, tunjukin dengan cara yang Gentle, bukan cara yang Jantan! Beda masbro!

Cara jantan adalah dengan (edisi lebay) lo lari lari dari Indonesia ke Amrik trus panjat Liberty menggantung spanduk I Love You, hahahahaha..... kalo edisi standarnya adalah dengan berusaha mendekati dia (emang sih PDKT itu penting) trus dengan modal "honda City" lo ajak dia makan di restoran mahal. Atau lo tiap malam nelponin dia tanpa ada merasa ngeganggu trus megucapkan janji janji  sumpah serapah tentang cinta sehidup semati... (Cuih!)

Sedang cara yang gentle adalah dengan menjaga perasaan lo, walaupun dia juga udah tau lo sayang ama dia, dengan mempertahankan keanggunan lo sebagai seorang laki laki, lo buktiin pada dia bahwa cinta lo sayang lo bukan sekedar nafsu ingin memiliki, tapi ingin melindungi. Itu Esensi dari cinta dan kasih sayang. Melindungin dengan segenap hati.

Jika memang lo yakin tuk memulainya, statusnya adalah lo harus punya Visi kedepan. Bukan sekedar membentuk ikatan fana karena nafsu belaka. Ingat, nafsu dan kasih sayang beda jauh tapi manifestasinya sangat mirip.

Nah disekitar gw ada juga tuh yang punya visi, ada beberapa pasangan di angkatan yang gw perhatiin yang IMHO (In My Humble Opinion)"Future Oriented" gak hanya sekedar punya status di FB "In Relationship with". Mereka pacaran, tapi sangat jarang mereka jalan berdua, makan dikantin, sekali ketemu gak kyk orang pacaran pada umumnya yang "Sayaaaang!!! Kemana aja, I Miss You So Much!!! Mmmmmuuuaaacchhhh!!!" Uuuwweeeeaaakkkssss Najis!!

Tapi, mereka memang ada punya perasaan khusus satu sama lain tapi wajar aja kok, mereka gak lebay! They are in relationship and everybody know that but they do not show it of "LEBAYLY" (apa ya englishnya lebay?) Mereka biarkan semuanya berlalu sambil merakit cinta di hati merangkai keyakinan memastikan bahwa dia adalah orang yang dijanjikan tempat daratkan perahu kehidupan tempat sandarkan kepala ketika lelah tangan penghapus air mata ketika duka telinga pendengar kala gundah tempat tertawa kala bahagia. Nah itu baru bener....

Lanjut alkisah, diangkatan sendiri masih banyak kok yang bertahan dengan status sebagai #penyendiri (sebutan dari gw buat teman teman seperjuangan yang di luar sana akrab di sebut Jomblo, Single dan apalah itu) nah, ni bagian dari lubuk hati gw ini, PENTING, tolong lo kasih huruf kapital, di kurung dikasih kotak pake tinta merah di Highlight pula.

Bagi gw, jika memang lo cinta ama seseorang lo gak harus sampaikan ke dia, lo jaga itu rasa lo janji sama diri lo sendiri bahwa lo akan jaga itu raasa hanya buat dia hingga sampai suatu saat nanti lo yakin bahwa dia adalah janjian yang tertulis dalam tinta kehidupan lo. Kemudian lo bersumpah di depan dua saksi beralaskan sajadah dan dijawab sah terhadap sumpah lo pada walinya. Seperti yang baru saja terjadi terhadap salah satu temen gw kemaren. 

Mungkin beberapa orang akan menganggap gw bodoh, It's up to you dude! Ini hanya tulisan random gw hasil pertapaan gw setelah nerima undangan yg di umumkan di depan kelas kala itu, hahahahaha

Mencintai dalam diam itu seni ketika kedamaian terasa kala malam berbintang selaksa rindu membayang membawa seberkas senyuman tentang yang tercinta. Mencintai dalam diam itu perjuangan menjaga impian tentang esok yang termimpikan bersama yang tercinta walau pasti tak taerjawab, namun janjian terselip pada waktu.

Sekarang mungkin lo blom ketemu ama orang yang tepat, sehingga masih bertahan dengan status penyendiri, tapi percaya atau tidak, lo pasti akan merindukan saat saat status lo adalah penyendiri. Penyendiri itu adalah seniman. Seni tentang berdamai dengan waktu, gencatan senjata dengan nafsu, seni tentang malam ketika bercengkrama dengan bulan dalam keramaian bintang.

Buat yang telah berangkat dari dunia penyendiri, lo juga butuh seni, seni tentang kepercayaan, seni tentang keyakinan, yang mungkin kami para penyendiri tak memiliki.

~There is the right one in the right place waiting for the right time waiting for the right person to create the right life.  - BigRizky~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, berkomentarlah dengan bijak